Global warming terjadi karena peningkatan suhu bumi secara keseluruhan
sehingga terjadinya perubahan iklim dan cuaca global dalam rentang waktu
yang relatif cepat. Panas dari sinar matahari sebagian ada yang diserap
dan sebagian lagi dipantulkan ke luar atmosfer bumi. Sinar tersebut
dipantulkan kebanyakan oleh es di kutub dan awan yang berwarna putih
(ingat warna putih itu sifatnya memantulkan 90% lebih cahaya). Namun
emisi karbon (dioksida) yang dilepaskan manusia ternyata melebihi batas
yang dapat didaur-ulang oleh bumi itu sendiri (ingat bahwa fotosintesis
dari tumbuhan membutuhkan karbon dioksida untuk diubah menjadi Oksigen).
akibatnya emisi karbon tersebut ikut terlepas ke atmosfer bumi.
Emisi karbon yang berada di atmosfer bumi bersifat menjebak panas dari
sinar matahari yang dipantulkan oleh bumi tadi. Akibatnya panas yang
dipantulkan kembali lagi ke bumi. Panas yang terus menerus terkumpul
mengakibatkan suhu bumi meningkat, Es di kutub menjadi lebih cepat
mencair, resiko kebakaran hutan makin besar, hal ini diperparah dengan
tidak adanya penurunan emisi karbon secara global.
Nah hubungannya dengan pemakaian listrik adalah karena 95% energi
listrik di Indonesia dihasilkan dari pembangkit2 listrik yang tidak
ramah lingkungan seperti tenaga MInyak, dan Batu Bara. Jika pemakaian
akan listrik terus meningkat tanpa adanya penghematan artinya pembangkit
listrik harus terus berproduksi dengan kapasitas tinggi. Ini
menyebabkan emisi karbon yang dihasilkan menjadi sangat besar...
SUMBER: http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081110052447AAgPc20
terimakasih atas informasinya yg bermanfaat
BalasHapus95% ? terus, 5% nya kemana?
BalasHapus5%nya berarti dari bempangkit listrik ramah lingkungan. kaya dari energi tenaga surya, PLTA, dll. mungkin?
Hapus